Merdeka.com, Pasuruan - Event lari marathon tingkat internasional atau Bromo Marathon 2017 bakal kembali digelar, pada hari Minggu (01/10) mendatang. Sebanyak 1.826 peserta dari 36 negara dipastikan akan ikut dalam event bergengsi tersebut.

"Kami telah menyiapkan sejumlah festival dan pertunjukkan budaya tradisional, untuk menjamu para wisatawan yang nantinya jadi peserta dalam event ini," ujar Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf saat menggelar jumpa pers di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Rabu (27/9).

Pertunjukan budaya tradisional yang dimaksudkannya antara lain seperti kesenian Tengger Art and Cultur Festival. Di sejumlah titik yang nantinya dilewati peserta akan disuguhkan kesenian tradisional berupa tarian Baleganjur dan Selompretan.

Selain itu, Gus Irsyad sapaan akrab Bupati Pasuruan tersebut menegaskan bahwa pihak pemkab Pasuruan menjamin para peserta dari luar negeri aman dari dampak erupsi Gunung Agung yang ada di Bali dan juga kondisi Gunung Bromo.

"Memang sebelumnya kami mendapat informasi bahwa ada beberapa peserta yang sempat khawatir terkena erupsi, tapi setelah kami beri jaminan mereka akhirnya mau," bebernya.

Sementara itu, Kreator Bromo Marathon, Dedy Kurniawan mengatakan, pada gelaran kelima ini, menjadi marathon yang diikuti peserta luar negeri terbanyak di Indonesia. Pasalnya, jumlahnya mengalami peningkatan dibanding dengan sebelumnya.

"Dari 1.826 peserta yang sementara ini tercatat, peserta dari dalam negeri sudah mencapai 65%. Sedangkan sisanya yaitu dari luar negeri baru 35%.," terangnya.

Dalam event kelima Bromo Marathon ini, para peserta ditantang untuk menaklukkan medan berat pegunungan dengan titik terendah 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga 2.500 mdpl.

“Dalam Bromo Marathon ini dibagi dalam tiga kategori. Yakni, 10 kilometer (km), 21 km serta 42 km. Nantinya, para peserta akan disuguhi hawa pegunungan yang sejuk, dengan keindahan panorama Gunung Bromo dan sekitarnya,” pungkasnya. (abu)