Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad tersebut dinilai memiliki kepedulian besar terhadap keberlangsungan Industri Kecil Menengah (IKM).
Merdeka.com, Pasuruan - Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mendapat nominasi dari Kementerian Perindustrian RI sebagai Peraih Upakarti tahun 2017 untuk kategori Jasa Kepedulian. Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad tersebut dinilai memiliki kepedulian besar terhadap keberlangsungan Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai bagian dari pergerakan ekonomi di kabupaten yang dipimpinnya.
Agar dapat memperoleh penghargaan tersebut, Bupati Irsyad harus mampu memaparkan kondisi IKM di Kabupaten Pasuruan. Mulai dari dukungan pemerintah daerah yang diberikan hingga kebijakan yang dikeluarkan untuk memajukan IKM yang ada di wilayahnya. Di hadapan 5 orang juri, Bupati Irsyad memaparkan seluruhnya saat berada di di Kantor Kementerian Perindustrian RI, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (14/06).
Kelima orang dewan juri tersebut diantaranya Prof Dr Ir Atih Surjati Herman selaku Ketua Tim Juri, kemudian Prof Dr Anas Miftah Fauzi, Prof Dr I Made Suwandi, Dr Mukti Asikin, serta Drs Fauzi Azis. Mereka berasal dari kalangan peneliti hingga pejabat di Lingkup Kementerian Perindustrian itu sendiri.
Pada kesempatan itu, Bupati Irsyad diberikan waktu 15 menit menjelaskan materi yang disampaikannya, 30 menit untuk tanya jawab antara bupati dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pasuruan dengan pihak juri. Umumnya para juri menanyakan terkait output dari hasil kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh bupati serta penerapannya.
Prof Dr Atih Surjati misalnya, dia menanyakan tentang inovasi apa saja yang dibuat oleh Bupati Irsyad dalam mengembangkan IKM menjadi lebih maju, khususnya bagaimana mengenalkan semua produk asli Kabupaten Pasuruan ke pasar.
Menjawab pertanyaan tersebut, Bupati Irsyad menjawab bahwa sejak 2016 lalu, pihaknya meluncurkan program Satrya Emas atau Strategi Layanan Ekonomi Maslahat. Program tersebut berisikan strategi menumbuhkembangkan ekonomi di Kabupaten Pasuruan, baik UKM maupun IKM, sehingga ke depannya dapat menciptakan iklim usaha yang bagus, baik dari perkembangan IKM dan UKM itu sendiri hingga investasi ekonomi yang masuk ke Kabupaten Pasuruan.
“Semua ada dalam Satrya Emas, baik itu tentang kondisi terkini dari UKM dan IKM sampai dengan cara-cara apa saja dan pihak-pihak mana saja yang kita libatkan dalam memajukan dunia usaha di Kabupaten Pasuruan. Hanya saja, Satrya Emas ini memang masih baru, sehingga secara terus-menerus kita mengevaluasi apa saja yang kita rasa kurang. Tidak mungkin hanya dalam setahun, hasilnya langsung memuaskan begitu saja,” kata Bupati Irsyad dalam paparannya seperti dikutip dari pasuruankab.go.id.
Sedangkan Prof Dr Anas Miftah menanyakan tentang keberadaan Sentra Produk Unggulan Kabupaten Pasuruan yang berada di Kawasan Pogar, Bangil. Menurutnya, dari 4 sentra usaha yang dilaunching oleh Bupati Irsyad, yakni Sentra UKM, Sentra Bordir, Sentra Kuliner, dan Dome Produk Unggulan, hanya Sentra Kuliner yang ramai dikunjungi oleh masyarakat, sementara 3 sentra lainnya masih sepi dari pengunjung.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Bupati Irsyad menegaskan bahwa kondisi tersebut memang benar adanya, lantaran ketertarikan para pengunjung yang datang ke Sentra Produk Unggulan lebih pada menjadikan tempat tersebut sebagai Rest Area, yakni istirahat sejenak sembari makan dan minum. Akan tetapi, pihaknya masih bersyukur lantaran produk-produk makanan dan minuman khas Kabupaten Pasuruan semakin dikenal oleh masyarakat di luar. Sedangkan untuk sentra UKM yang cenderung kurang laku, Irsyad menegaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kepemilikan stan hanya oleh asosiasi saja, bukan milik pribadi atau pemilik usaha IKM itu sendiri, sehingga tahun ini langsung dilakukan evaluasi.
Usai mengikuti paparan yang disampaikan oleh Bupati Irsyad, Kementerian Perindustrian akan segera mengumumkan apakah Bupati Irsyad layak memperoleh penghargaan Upakarti dengan kategori Jasa Kepedulian dalam waktu dekat. (NS)