1. HOME
  2. INFO PASURUAN

Ribuan santri dan guru madin di Pasuruan tolak sekolah 5 hari

"Sebab lima hari sekolah tidak didahului dengan kajian yang matang dan komprehensif."

©2017 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Rabu, 14 Juni 2017 21:54

Merdeka.com, Pasuruan - Ribuan santri dan guru madrasah diniyah (Madin) di Kabupaten Pasuruan menolak rencana pemerintah pusat, yang akan menerapkan sekolah selama 5 hari. Ribuan santri dan guru madrasah yang berada di bawah naungan lembaga pendidikan Ma’arif NU tersebut menyampaikan penolakan dengan mendatangi gedung DPRD Kabupaten Pasuruan. Mereka datang dengan mengunakan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

Selanjutnya, mereka langsung berorasi secara bergantian. Dalam aksi itu, juga dihadiri oleh Ketua Dewan Syuro PCNU KH Birul Alim, Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Muttamakin, serta Ketua PC LP Ma’arif Kabupaten Pasuruan, KH Mujib Imron.

Di dalam orasinya, Pengasuh Pondok Pesantren Al Yasini, KH Mujib Imron atau yang akrab disapa Gus Mujib menyampaikan penolakan tentang rencana sekolah 5 hari yang dinilai tidak efektif.

“Kami menolak atas rencana pemberlakukan 5 hari sekolah. Sebab lima hari sekolah tidak didahului dengan kajian yang matang dan komprehensif. Selain itu, lima hari sekolah juga menyebabkan banyaknya waktu libur yang tidak efektif,” katanya.

Sebelum menyampaikan orasi, ribuan santri dan guru madrasah di Kabupaten Pasuruan itu juga mengawali aksinya dengan istighotsah dan membaca doa bersama. (abu)

(NS)
  1. Pendidikan
KOMENTAR ANDA
TERPOPULER
Pariwisata