Kali ini yang menjadi pilot project Kampung KB adalah Dusun Kapur, Desa Sidomulyo, Kecamatan Nguling.
Merdeka.com, Pasuruan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus menciptakan kampung-kampung Keluarga Berencana (KB) di berbagai wilayah kecamatan yang ada di kabupaten tersebut. Setelah sebelumnya meluncurkan Dusun Kalikunting, Desa Tambakan, Kecamatan Bangil sebagai pilot project (proyek percontohan) Kampung KB, kini Pemkab meluncurkan lagi program serupa di tempat lain.
Kali ini yang menjadi pilot project Kampung KB adalah Dusun Kapur, Desa Sidomulyo, Kecamatan Nguling. Peluncuran Dusun Kapur sebagai Kampung KB tersebut dipimpin oleh Ekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pasuruan Agus Sutiadji, Senin (19/06). "Targetnya, menjadikan lokasi pencanangan sebagai pilot project pelaksanaan program KB yang menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat," terang Agus seperti dikutip dari pasuruankab.go.id.
Dia menyebutkan, pendirian Kampung KB memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dari berbagai bidang. Seperti kesehatan, pendidikan hingga kemampuan atau daya beli masyarakat. Kampung KB memiliki konsep penggabungan antara program-program KB dengan segala bidang, baik kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi yang selama ini menjadi indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Peran dan fungsi KB kan sampai pada tingkat peningkatan kualitas rumah tangga. Di Dusun Kapur, Desa Sudimulyo yang dicanangkan sebagai Kampung KB ini kami, harapkan bisa jadi pilot project dan berkelanjutan, menjadi dusun yang benar-benar diharapkan dari program KB,” katanya.
Agus menilai, pembangunan melalui program KB tidak hanya sebatas pada 2 anak cukup saja. Melainkan, kepada terciptanya kehidupan rumah tangga yang berkualitas. Dengan asumsi, selain setiap keluarga memiliki dua anak juga memiliki penghasilan jelas, kesehatan yang terjamin dan kondisi keluarga harmonis.
“Presiden RI selalu menekankan tentang pentingnya program kependudukan dan KB, utamanya pengendalian penduduk ditinjau dari berbagai perspektif. Misalnya, kesejahteraan, kesehatan dan pertumbuhan ekonomi yang semuanya bersumber dari pertumbuhan penduduk. Artinya, kalau melebihi dari target nasional maka pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah tidak akan berdampak,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Provinsi Jatim Kushindarwito menyampaikan, fokus utama dari program Kampung KB adalah bagaimana membangun kehidupan masyarakat. Khususnya bagi mereka yang berada di daerah yang masih timpang dari segi pendidikan, kesehatan, hingga pendapatan ekonominya.
“BKKBN fokus kegiatannya ke keluarga, yakni ingin keluarga di Indonesia tumbuh seimbang dan berkualitas. Sekarang ini di Jatim, IPM dari pendidikan, kesehatan dan pendapatan, masih ranking ke-15, belum bisa nembus ke-10. Sebelumnya ranking ke-17. Khusus indikator kesehatan kan sumbernya dari ibu-ibu. Kalau ibunya sehat, nanti anaknya sehat juga,” ungkapnya.