“Sesuai dengan instruksi Pak Bupati Irsyad bahwa program pembangunan WC harus terus berjalan,"
Merdeka.com, Pasuruan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan akan membangun lagi Water Closed (WC) sebanyak 3.300 unit pada 2018 mendatang di rumah-rumah warga kurang mampu yang belum memiliki salah satu fasilitas sanitasi untuk kesehatan tersebut. Program yang digagas oleh Bupati Irsyad Yusuf dengan gerkan "Ayo Nggawe WC" melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman itu merupakan pogram lanjutan di 2017 yang sudah terlaksana sebanyak 1.200 WC.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Pasuruan Misbah Zunib mengatakan, untuk mewujudkan program tersebut, telah dianggarkan dana sebesar Rp 4 miliar. Pembangunan WC tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi seluruh warga miskin yang rumahnya belum dilengkapi WC di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan.
“Sesuai dengan instruksi Pak Bupati Irsyad bahwa program pembangunan WC harus terus berjalan, bahkan jumlahnya semakin ditingkatkan setiap tahunnya,” ujarnya seperti dikutip dari pasuruankab.go.id, Kamis (28/12).
Pembangunan WC bagi warga kurang mampu itu dinilainya sangat efektif untuk menekan kebiasaan warga yang masih sering membuang hajat di sembarang tempat. Dia menyebutkan, hingga saat ini, jumlah KK yang belum memiliki WC di rumah mencapai puluhan ribu. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan Kabupaten Pasuruan bebas dari buang hajat sembarangan, membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dengan program yang digagas Pemkab Pasuruan tersebut.
“Kami sangat bersyukur apabila ada banyak pihak dari luar yang mau membantu pemerintah daerah, khususnya perusahaan dengan kewajiban CSR (Corporate Social Responsibility) dan pihak lain yang mendukung program Pak Bupati Irsyad,” katanya.
Dia menambahkan, secara teknis pogram pembangunan WC bagi masyarakat tidak mampu berbeda dengan program rehabilitas rumah tidak layak huni (RTLH). Pada program pembangunan WC bantuan yang diberikan berupa material seperti semen, pasir, closet hingga beton untuk septictank. Untuk biaya pengerjaan pembuataannya, khususnya untuk pekerja yang membuat diserahkan kepada pihak penerima bantuan.
“Nilai untuk satu orang penerima besarnya Rp 1,2 juta. Kami tidak memberikan uang, tapi bantuan material pembangunan. Untuk ongkos kuli kami kembalikan kepada keluarga penerima bantuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Irsyad menyampaikan, program Gerakan Ayo Nggawe WC selaras dengan target yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Khususnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga 2019 nanti. Yakni terwujudnya wilayah kota tanpa kawasan kumuh melalui pelayanan universal air minum serta sanitasi kepada seluruh masyarakat.
“Program itu bernama 100-0-100. Maksudnya adalah 100 yang pertama itu, bagaimana akses air minum terpenuhi untuk masyarakat tercapai 100 persen, 0 yang ke dua adalah bagaimana kawasan kumuh itu hilang hingga target 0 persen, serta 100 yang ke tiga adalah bagaimana sanitasi lingkungan terpenuhi dengan baik. Maka dari itu, kami akan terus melaksanakan kegiatan ini demi kemaslahatan bersama,” papar bupati yang akrab disapa Gus Irsyad itu.