"Berkat ibu-ibu yang ikut menanam cabai di pekarangan rumahnya, membuat harga penjualan cabai di pasaran stabil."
Merdeka.com, Pasuruan - Untuk menjaga ketersediaan cabai rawit di pasaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mengandeng ibu-ibu penggurus PKK di 24 kecamatan untuk menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing.
"Pada tahun ini, kami melibatkan ibu-ibu anggota PKK di 24 kecamatan. Mereka kami dorong untuk tanam cabai di pekarangannya masing-masing," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, M Ikhwan kepada merdeka.com saat ditemui di kantornya, Senin (17/7).
Dia menjelaskan, untuk bantuan penambahan lahan cabai pada tahun ini diberikan di 15 kelompok tani di 15 desa pada 9 kecamatan, di antaranya yaitu Purwodadi, Prigen, Pandaan, Rembang, Tutur, Gondangwetan, Grati, Lekok, dan Nguling.
"Bantuan tersebut berasal dari APBN senilai Rp 2,8 miliar. Dan setiap hektar lahan tanam cabai, membutuhkan modal antara Rp 28 juta hingga Rp 30 juta," terangnya.
Ikhwan menegaskan, selama ini hasil kolaborasi antara kelompok tani dan ibu-ibu PKK dalam program perluasan lahan cabai ini sangat memuaskan.
"Berkat ibu-ibu yang ikut menanam cabai di pekarangan rumahnya, membuat harga penjualan cabai di pasaran stabil. Selain itu mereka juga tak perlu mengeluarkan uang untuk beli cabai. Dua faktor ini memberikan sumbangsih besar menekan angka inflasi di Kabupaten Pasuruan," tandasnya.
Untuk diketahui, harga cabai rawit di pasar-pasar tradisional sudah stabil mulai sebelum Ramadan hingga 20 hari setelah Lebaran. Yakni, antara Rp39 ribu hingga Rp 45 ribu, Rp 39 lima ratus sampai Rp 42 ribu. (abu)