“Ini adalah hasil kerja keras kita semua, sehingga kita akan menjual keunikan mangga pisang ini."
Merdeka.com, Pasuruan - Selain mangga alpukat, Kabupaten Pasuruan juga punya satu lagi mangga yang akan segera jadi kebanggaan, yakni mangga agri gardina 45 atau disebut juga dengan mangga pisang. Mangga dengan varietas baru tersebut diperkenalkan oleh Kepala Pusat Penelitian Pengembangan (Puslitbang) Hortikultura Kementerian Pertanian Hardiyanto dalam acara Gelar Perbenihan dan Sumber Daya Genetik Mangga Indonesia di Kebun Percobaan Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, baru-baru ini.
Hardiyanto menyebutkan, mangga agri gardina 45 memiliki keistimewaan tersendiri, yakni bisa dikupas seperti buah pisang. Oleh sebab itu, mangga tersebut dipopulerkan dengan istilah mangga pisang (Banana Mango). Mangga pisang merupakan hasil persilangan antara varietas arummanis (yang memiliki karakter tekstur daging buah halus serta manis) dengan verietas saigon (warnanya menarik).
“Ini adalah hasil kerja keras kita semua, sehingga kita akan menjual keunikan mangga pisang ini. Di KP Cukurgondang masih ada sekitar 10 indukan, di mana nanti akan kita kembangkan lebih banyak lagi,” kata Hardiyanto di sela acara.
Berbeda dengan Klonal 21 atau yang disebut juga dengan mangga alpukat, mangga pisang memiliki ukuran lebih kecil dan berwarna kuning kemerahan. Hanya saja, mangga ini memiliki rasa seperti buah mangga arum manis, sehingga siap untuk diekspor ke berbagai negara.
“Tentu saja mangga ini bakal menarik konsumen luar negeri, karena merupakan varietas baru dari Indonesia, dan hanya ada di Kabupaten Pasuruan, yakni di Kecamatan Grati. Tapi nantinya akan kita kembangkan di daerah lain, karena mangga ini mudah ditanam di mana saja, bahkan di daerah perkotaan sekalipun,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Ekologi Puslitbang Kementerian Pertanian Sri Yuliati menegaskan bahwa mangga pisang dinilai lebih produktif daripada mangga jenis lainnya, lantaran dalam 1 pohon berukuran kecil bisa menghasilkan jumlah buah hingga mencapai ratusan buah.
“Cara tanamnya juga sangat mudah, karena bisa ditanam di pot besar, tanpa membutuhkan lahan luas. Terlebih bila ditanam di hamparan, dengan jarak tanam tiap pohon antara 2,5 meter (m) X 2,5 m, setiap hektar bisa ditanami sebanyak 1.500 pohon. Sedangkan mangga varietas lain umumnya setiap hektar hanya berkisar 400 pohon, lantaran membutuhkan jarak tanam 10 m X 10 m.
Sekadar diketahui, selama 3 hari berturut-turut, KP Cukurgondang menggelar pembenihan dan sumber daya genetik mangga se-Indonesia. Puluhan varietas jenis mangga yang ada di Indonesia disajikan, termasuk 16 jenis mangga hasil penelitian dan pengembangan KP Cukurgondang, yang memiliki areal 13 ha dengan ribuan pohon yang terdiri dari 400 jenis mangga. (oci)