"Proyek Umbulan itu merupakan proyek strategis nasional. Bahkan, terkait pelaksanaan proyek itu, saya sudah dipanggil oleh sejumlah menteri,"
Merdeka.com, Pasuruan - Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menegaskan bahwa proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Umbulan, yang baru Kamis kemarin (20/7) diresmikan oleh Wapres RI Jusuf Kalla itu, merupakan proyek strategis nasional.
Hal itu ditegaskan oleh Bupati Irsyad guna menjawab adanya tudingan negatif dari pihak yang menyudutkan dirinya mengenai proyek SPAM Umbulan tersebut.
"Proyek Umbulan itu merupakan proyek strategis nasional. Bahkan, terkait pelaksanaan proyek itu, saya sudah dipanggil oleh sejumlah menteri, yakni Menteri Ekoin, Bappenas, Keuangan dan Kemen PU Pera. Selain itu, saya juga sudah konsultasikan dulu ke dewan," ujar Bupati Irsyad kepada sejumlah wartawan, Jumat (21/7).
Bupati Irsyad menjelaskan, dari konsultasi dengan DPRD setempat, pihaknya diminta untuk mengajukan rekomendasi poin-poin persyaratan pada Pemprov Jatim, untuk tiap PDAM yang mendapatkan pasokan air Umbulan agar beri kontribusi CSR-nya pada Pemkab Pasuruan.
Namun, pengajuan tersebut ditolaknya, meski pihaknya hanya mendapatkan kuota sumber air Umbulan hanya sekitar 420 liter/detik. Selain itu, Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad ini juga menambahkan bahwa proyek sumber air Umbulan itu, bukan merupakan aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan.
“Waktu itu saya tak langsung menandatangani atas proyek SPAM tersebut. Saya justru minta ada konsekuensi dengan memperhatikan daerah yang mengalami kekeringan air bersih seperti di kecamatan Lumbang dan Winongan. Sehingga saat itu disetujui oleh Menteri," ungkap Gus Irsyad.
Bahkan dia mengaku, saat itu pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 258 Miliar untuk pembangunan air bersih bagi warga yang rawan air di Kecamatan Lumbang dan Winongan dan 12 daerah lainnya. "Dari pengajuan itu disetujui dan bantuan anggaran itu, dialokasikan bertahap," imbuhnya.
Untuk diketahui, proyek SPAM Umbulan yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 4,51 triliun, dianggap sebagai salah satu proyek strategis nasional sebagaimana keputusan Presiden dalam Perpres RI nomor 3 tahun 2016.
Pemerintah selanjutnya bakal mengeluarkan dana untuk invesatsi sebesar Rp 2,05 triliun, sedangkan sisanya dipenuhi oleh pihak swasta dari Grup Medco yakni PT Meta Adhy Tirta Umbulan sebagai pelaksana. (abu)