“Masyaallah, goanya masih terlihat seperti di film-film dunia. Masih alami dan hawanya segar."
Merdeka.com, Pasuruan - Kabupaten Pasuruan dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki situs peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Goa Jepang yang berada di Dusun Ngelawang, Desa Watukosek, Kecamatan Gempol. Goa yang konon dijadikan sebagai tempat pertahanan, tempat tinggal, tempat penyimpanan logistik bahan makanan, tempat penyimpanan amunisi dan alat tempur lainya dan tempat tahanan oleh tentara Jepang tersebut, kini mulai mendapat perhatian dari Pemkab Pasuruan.
Hal itu terlihat dari kunjungan istri Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan Lulis Irsyad Yusuf ke Goa Jepang, Rabu (22/11) sore. Bersama dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan Agung Mariyono, Lulis melihat-lihat sekeliling goa yang masih terlihat apa adanya.
“Masyaallah, goanya masih terlihat seperti di film-film dunia. Masih alami dan hawanya segar. Inilah warisan peninggalan sejarah yang harus dirawat betul,” ujar Lulis sembari melihat satu persatu bagian yang ada pada bangunan goa tersebut.
Lulis sendiri semakin kaget, lantaran ada 12 goa yang ada di lokasi kunjungannya. Menurutnya, dengan banyaknya jumlah goa tersebut, dapat menjadi daya tarik pariwisata tersendiri, apabila Pemkab Pasuruan nantinya menyulap Goa Jepang itu menjadi tempat wisata baru yang siap dikunjungi. “Kebetulan Pak Bupati Irsyad sudah tahu tempat ini, jadi tahun depan akan dikembangkan secara bertahap, terutama menjadikan daerah ini sebagai jujugan wisata baru di Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, perempuan yang juga menjabat Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan itu mengajak para wisatawan untuk datang dan mengunjungi Goa Jepang di Kecamatan Gempol. Selain didukung dengan udara sekitar lokasi yang segar, akses menuju lokasi tersebut sangat mudah dicapai lantaran dekat dengan jalan raya.
“Kalau sudah menuju lokasi, bisa menyewa sepeda ontel, tambah asyik lagi karena hawanya sangat segar dan masih alami,” ungkapnya.
Untuk sementara, Goa Jepang tersebut saat ini dikelola oleh Karang Taruna Ora Lali Urusan Sholat (Bongso Alus). Para pengunjung yang ingin masuk ke tempat wisata itu dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 5000. (oci)